Rabu, 13 Juli 2011

perbaikan layar nokia 6600f

perbaikan layar nokia 6600f

Suatu kali dalam pelajaran studi kasus, seorang murid membawa ponsel Nokia tipe 6600f untuk diperbaikinya sendiri, namun tentu saja dibimbing oleh staff pengajar.  Ketika diperiksa, permasalahan ponsel tersebut terlihat kamera tidak berfungsi sama sekali.
“Apa yang harus saya lakukan pertama kali?”Tanya si murid kebingungan.  Setelah permasalahannya sudah jelas,  ponsel diperbaiki sampai selesai.
Pada kesempatan kali ini VTIGA hendak membahas permasalahan seputar rangkaian kamera, khususnya di ponsel Nokia 6600F
Lihat skema di bawah
“Tapi sebelum kita melihat lebih jauh, jangan lupa hal hal kecil yang perlu diperhatikan. Coba dulu modul kameranya.” Jelas ku lagi
Dalam banyak kasus, kerusakan atau ketidaknormalan fungsi sebuah ponsel hanya disebabkan oleh masalah mekanikal seperti tidak terhubungnya modul, ataupun dikarenakan kotornya konektor.
“Menurut teman saya yang juga seorang teknisi, biasanya masalahnya ada di IC kameranya!” tambah sang murid sambil menunjuk IC kamera.
“Jangan selalu mengkambing hitamkan IC kamera. Memang kalau ICnya rusak, bisa menyebabkan tidak berfungsinya kamera. Tapi tidak semua kerusakan kamera tidak berfungsi disebabkan oleh IC! Jadi perlu sekali pemahaman mendalam tentang skema!” Jelasku lagi.
Begitu melihat skema bagian kamera, sang murid menggaruk-garuk kepalanya kebingungan.Memang sudah menjadi tradisi, kesulitan utama seseorang dalam mempelajari tehnik perbaikan ponsel adalah pemahaman akan skema.
“Untuk memahami sebuah skema, kita perlu memilah-milah skema !” jawab saya.”Mari kita pecah rangkaiannya menjadi bagian-bagian kecil.”
Rangkaian IC di atas sebenarnya adalah bukan bagian dari system kamera, melainkan bagian dari sensor magnet.
Selanjutnya N3305 merupakan rangkaian  lampu flash.
Sedangkan rangkaian di bawah ini adalah bagian dari regulator penghasil tegangan kerja modul kamera
Kembali ke kasus si murid, langkah awal perbaikan dimulai dengan memperhatikan modul kameranya apakah sudah rusak atau belum. Baik dari segi fisiknya sampai ke pengecekan rangkaian dalam dari modul kamera diperiksa apakah ada yang putus. Dari hasil pemeriksaan, modul kamera baik adanya. Namun berhubung modul ini mudah sekali diganti dan relatif gampang dicari, tidak ada salahnya jika kita langsung mengganti modul ini.
Proses perbaikan berlanjut ke pemeriksaan jalur. Terlihat jelas pada skema di konektor modul kamera terdapat 16 pin yang terhubung ke modul kamera, sedangkan pin 17 sd pin 21 tidak terhubung langsung. Mengingat  sebagian besar pin modul kamera terhubung ke IC yang dikemas secara BGA ( Ball Grid Array), diperlukan teknik pengukuran khusus yang memudahkan kita memastikan jalur dari pin konektor ke kaki IC yang dituju tanpa perlu mengangkatnya. Dari hasil pemeriksaan, kesemua jalurnya tidak ada yang putus.
Setelah itu kita perlu mengukur tegangan kerja dari modul kamera tersebut. Dari skema bisa dilihat bahwa modul kamera membutuhkan dua tegangan kerja yaitu VCAM_1V8  dan VCAM_2V8. Yang masing-masing memiliki tegangan 1,8 volt dan 2,8 volt. Harus dicermati, kedua tegangan kerja ini baru bisa diukur sewaktu modul kamera diaktifkan VCAM_1V8 diukur di C3320 dan  VCAM_2V8 di C3321 . Sewaktu diukur, salah satu tegangan kerja ini tidak ada, tegangan di C3321 yang seharusnya sebesar 2,8 volt hanya ada sekitar 0,12 volt. Bisa ditarik kesimpulan VCAM_2V8 tidak tersalurkan ke modul kamera, dan ini menyebabkan kamera tidak bisa bekerja baik.
Dari sini penyebab masalah sudah ditemukan, untuk perbaikannya kita harus mengetahui dari mana tegangan VCAM_2V8 dihasilkan. Dengan menelusuri skema dengan seksama, bisa dipastikan bahwa tegangan ini berasal dari N3303. Besar kemungkinan regulator ini tidak bekerja. Setelah diganti dengan yang baru, VCAM_2V8 naik jadi sebesar 2,8 volt, kamera pun bekerja normal.
Ditulis oleh
-Tayung, ST
-Ridwan , ST
-Staff Pengajar V-Tiga
-Pusat Pelatihan Teknisi Ponsel

0 komentar:

Posting Komentar